Mempercepat proses penjualan
Mempercepat proses penjualan juga dapat membantu meningkatkan inventory turnover. Dengan mempercepat proses penjualan, maka produk yang dijual akan lebih cepat terjual dan inventory turnover akan meningkat.
Contoh Perhitungan Inventory Turnover
Agar lebih mudah memahami bagaimana cara menghitung rasio inventory turnover, Anda bisa memahaminya dengan contoh berikut ini:
Misalkan sebuah toko memiliki persediaan awal senilai Rp100.000.000 dan persediaan akhir senilai Rp80.000.000 pada akhir triwulan pertama. HPP (Harga Pokok Penjualan) selama triwulan pertama adalah Rp150.000.000.
Maka yang perlu dihitung adalah:
Kemudian hitung rasio perputaran persediaan:
Dari contoh ini, diketahui jika rasio Inventory Turnover toko adalah 1.67. Artinya. Artinya, toko ini menjual dan mengganti persediaan barangnya sebanyak 1.67 kali selama triwulan pertama.
Pada tahun 20xx, Toko Buku BelaBeli memiliki total persediaan awal senilai Rp100.000.000 dan persediaan akhir senilai Rp75.000.000, dengan total persediaan barang Rp325.000.000. Berapa rasio inventory turnovernya?
Untuk menghitung nilai perputaran persediaan toko buku di atas, perlu menghitung berapa HPP dan rata-rata persediaan pada tahun 20xx:
Dari contoh ini bisa disimpulkan jika, toko buku BelaBeli memiliki rasio Inventory Turnover 2.86, yang berarti mereka menjual dan mengganti persediaan barangnya sebanyak 2.86 kali selama tahun 2023. Hal ini menunjukkan efisiensi yang sangat baik dalam mengelola persediaan.
Pengelolaan arus kas yang lebih baik
Inventory turnover yang tinggi berarti produk Anda cepat terjual, mengubah stok menjadi uang tunai dengan efisien. Peningkatan arus kas ini tidak hanya membantu Anda berinvestasi dalam bisnis, tetapi juga melunasi hutang, serta memberikan peluang pertumbuhan untuk memastikan keberlanjutan situasi keuangan yang sehat.
Mengamankan penjualan produk dengan kecepatan tinggi sangat krusial untuk memelihara arus kas yang optimal, sekaligus mencegah modal terperangkap dalam persediaan yang bergerak lambat atau berlebihan, yang dapat merugikan kemampuan Anda untuk memenuhi kewajiban keuangan dengan efektif.
Cara Menghitung Inventory Turnover
Berikut langkah-langkah cara menghitung inventory turnover:
Meningkatkan forecasting
Berbagai produk mengalami fluktuasi popularitas yang dipengaruhi oleh musim, peristiwa khusus, dan arah tren mode. Untuk memastikan kelangsungan bisnis, terus pantau dan sesuaikan proyeksi tahunan dan triwulanan Anda secara teratur, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut serta kebutuhan audiens target.
Dengan menerapkan metode perkiraan tingkat lanjut seperti analisis data dan pembelajaran mesin, bisnis dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memprediksi permintaan masa depan. Pendekatan peramalan ini membantu mengurangi risiko kekurangan stok atau kelebihan inventaris, sehingga memastikan bahwa perputaran stok Anda selaras dengan tren permintaan yang sedang berlangsung.
Cara Menghitung Inventory Turnover
Itulah beberapa fungsi dari perputaran persediaan dalam bisnis, lantas bagaimana cara menghitungnya? Berikut ini rumus inventory turnover:
Rasio inventory turnover = harga pokok barang ÷ rata-rata barang
Dengan menghitung perputaran persediaan, Anda bisa mengetahui keseimbangan antara permintaan dan inventaris. Pada rumus di atas, harga pokok barang meliputi biaya pembelian, produksi, dan biaya lain terkait pengadaan barang.
Tentukan rata-rata persediaan tahunan
Setelah mengetahui total penjualan tahunan, selanjutnya Anda perlu menghitung rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam satu tahun.
Rata-rata persediaan tahunan dihitung dengan menjumlahkan persediaan awal tahun dan persediaan akhir tahun, lalu dibagi 2.
Misalnya, jika persediaan awal tahun sebesar Rp 100 juta dan persediaan akhir tahun sebesar Rp 80 juta, maka rata-rata persediaan tahunan adalah sebesar (Rp 100 juta + Rp 80 juta) / 2 = Rp 90 juta.
Inventory turnover adalah salah satu rasio yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Rasio ini mengukur seberapa cepat perusahaan mampu menjual stok barangnya dalam satu tahun. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung inventory turnover dan tips cara meningkatkan inventory turnover.
Mengenal Inventory Turnover Ratio
Setelah mengetahui pengertian serta fungsinya, mungkin ada beberapa pemilik usaha yang semakin mantap untuk mulai menghitung perputaran persediaan dari pengelolaan bisnisnya. Eits, jangan buru-buru dulu! Sebelum bisa menghitung perputaran persediaan, penting juga untuk berkenalan terlebih dahulu dengan inventory turnover ratio!
Karena perputaran persediaan merupakan perhitungan perbandingan, yaitu membandingkan jumlah penjualan persediaan yang bisa dilakukan dengan periode yang telah ditetapkan, perputaran persediaan ini umumnya dihitung dalam bentuk rasio. Hasil penghitungan yang didapat juga ditulis dalam bentuk rasio, meski tak jarang pula rasio yang diperoleh kemudian dihitung hingga habis.
Semakin besar rasio perputaran persediaan, semakin baik pula status penjualan bisnis. Mengapa bisa demikian? Mudah saja, karena semakin besar rasio perputaran persediaan, artinya semakin banyak pula penjualan yang dilakukan dalam satu periode atau semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk suatu produk dari disimpan hingga terjual.
Selain menghitung dalam bentuk inventory turnover ratio, tak jarang pula perputaran persediaan dihitung dalam bentuk rata-rata. Kondisi ini terjadi apabila rasio yang dihasilkan dari penghitungan, dihitung kembali dengan terus dibagi hingga ditemukan nilai rata-ratanya. Dalam situasi ini, rasio perputaran persediaan akan berubah menjadi tingkat perputaran persediaan.
Walau mungkin terdengar membingungkan, penghitungan yang dilakukan sebenarnya cukup sederhana karena tidak banyak variabel yang digunakan sebagai komponen penghitungan. Selain itu, penghitungan juga bisa menjadi lebih mudah apabila dilakukan dengan mengikuti rumus yang disediakan.
Baca juga: Kartu Stok adalah: Manfaat, Fungsi, dan Cara Mengisi
Menghitung inventory turnover ratio
Dengan memiliki Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Persediaan Rata-rata, Anda dapat dengan mudah mencari Rasio Perputaran Persediaan menggunakan rumus berikut:
Inventory turnover ratio yang optimal bervariasi menurut industri, dengan penilaian “baik” tergantung pada jenis bisnis dan produknya. Secara umum, rasio yang lebih tinggi dianggap lebih menguntungkan karena mencerminkan kinerja efisien dalam manajemen persediaan, yang dapat dengan cepat diubah menjadi penjualan.
Rasio tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan menjual dan mengelola stok dengan efisien, mengurangi risiko persediaan tidak terjual. Namun, rasio yang sangat tinggi bisa menandakan kekurangan stok, berpotensi merugikan penjualan. Sebaliknya, rasio rendah dapat mengindikasikan kelebihan stok atau pergerakan barang yang lambat, berdampak pada pembatasan kas dan biaya penyimpanan yang lebih tinggi.
Read more: 10 Tantangan Manajemen Pergudangan & Tips Sukses Mengatasinya